Jumat, 20 Maret 2009

Reuni Akbar Alumni 83'



'Tidak seperti dulu lagi''. Demikian kata yang meluncur dari mulut seorang alumni perempuan saat matanya menatap bangunan-bangunan yang mewah dalam kompleks SMAN 1 Palopo. ''Semuanya sudah berubah betul, ya,'' sambung alumni SMAN 158 yang saat ini sukses berkiprah di militer. Namanya, Letok Malkis, staf koperasi di Mabes TNI AL.

Mereka hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kemajuan yang dialami sekolah 'tertua' di Palopo itu. Selain kagum dengan bangunan, mereka juga salut dengan prestasi yang dialami adik-adiknya yang masih mengenyam pendidikan di sekolah yang dipimpin Haneng Amiruddin.

Sebelum melakukan pertemuan dengan sesama alumni dan guru yang telah membesarkan mereka, para alumni 83 lebih dulu menanam pohon di samping kelas. Penanaman pohon ini dilakukan sejumlah alumni seperti Wakil Walikota Palopo, Rahmat Masri Bandaso, dan sejumlah alumni SMAN 158 lainnya.

Setelah tanam pohon dalam mendukung program penghijauan, alumni SMAN 158 angkatan 83 naik ke aula untuk melakukan pertemuan.

Aula SMAN 1 Palopo yang cukup luas itu tiba-tiba berubah jadi riuh. Keheningan tiba-tiba pecah dengan suara-suara saling mengingatkan ketika masih duduk di bangku SMA.

Suara mereka tiba-tiba hilang begitu Rahmat Masri Bandaso tampil sebagai MC di depan dengan mengomentari foto-foto yang ditampilkan LCD di dinding. Ada foto Andi Mudzakkar saat masih SMA, foto Lutfy A Mutty, foto Bahrum Daido dan foto Rahmat Masri Bandaso sendiri. Semua foto yang ditampilkan adalah alumni 83 SMAN 158. Mereka saat ini telah sukses karena telah menempati posisi penting.

Misalnya, Lutfy A Mutty tampil sebagai bupati dua periode di Luwu Utara, Andi Mudzakkar, terpilih sebagai Bupati Luwu dan telah dilantik Jumat 13 Pebruari lalu, Rahmat Masri Bandaso, wakil walikota Palopo dan Bahrum Daido, wakil Bupati Luwu kemudian diangkat menjadi caretaker Bupati Luwu menggantikan Basmin yang maju pada pilkada Luwu yang lalu.

''Nah, ini dia foto Andi Mudzakkar,'' saat foto Andi Mudzakkar ditampilkan di dinding yang becat putih, suara gaduh kembali membahana. Ada yang tertawa terbahak-bahak, ada juga alumni yang setengah histeris.

Foto Cakka --- sapaan akrab Bupati Luwu sedikit kontras dengan dirinya saat ini. Fotonya saat duduk di SMA tahun 1983 masih tampak gagah dengan balutan rambutnya yang indah. ''Tapi, kini sudah sedikit habismi,'' ucap Rahmat mengomentari. Tawa dari alumni kembali membahana.

Rahmat Masri Bandaso dalam sambutannya sebagai ketua komite dan wakil dari alumni kembali mengocok perut teman-temannya. Itu ketika ia mengungkap masa-masa lalu saat menimbah ilmu di sekolahnya itu. ''Saya juga pernah curi kunci jawaban dari guru ketika guru saya itu sedang ke kebun. Saat itulah saya mengambil kunci jawaban dan memberikannya kepada Ami,'' ucap Rahmat.

Selain mengungkap kebiasaan buruk-nya sendiri, Rahmat juga mengungkap kebiasaan buruk teman-temannya yang lain. Temannya yang betul-betul akrab dengan dirinya saat duduk di SMAN 158. Kebiasaan buruk temannya seperti curi kunji jawaban, sering berkelahi dan bolos saat tidak sreg dengan mata pelajaran yang dibawakan gurunya.

''Ada teman saya yang tidak pernah belajar. Ia hanya mengandalkan jawaban dari teman-teman,'' katanya. Rahmat pun terus mengocok perut alumni SMAN 158. Setelah mengungkap kebiasaan buruknya dan teman-teman sekolahnya, Rahmat tidak lupa menyinggung masalah percintaan di sekolah. Rahmat punya cerita yang menarik jika menyinggung persoalan percintaan.

Sebab, ada beberapa alumni yang hadir masuk dalam kategori CBSA (Cinta Bersemi Sesama Alumni) di jurusan IPS. Pada saat menyinggung CBSA, Rahmat langsung melemparkan senyumannya pada salah seorang perempuan berkerudung yang duduk di kursi bagian kedua dari depan. Ya, ia ternyata masuk kategori CBSA. Hj. Nurlina Sabani, perempuan yang telah setia mendampinginya dalam melaksanakan tugasnya merupakan teman sekelas-nya di IPS.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com